
Konflik Rusia Dengan Amerika Menjadi Pemicu Kehancuran Dunia
Konflik Russia dan Amerika menjadi perbincangan hangat di berbagai sosial media di banyak negara termasuk Indonesia. Konflik dari kedua negara ini memang tidak bisa disepelekan karena bisa membahayakan dunia.
Jika konflik antara keduanya tidak kunjung membaik dan justru semakin memanas, maka kiamat dunia benar-benar tidak bisa dihindari. Masalahnya, dampak dari hal ini bukan hanya bagi kedua negara saja, tapi juga dunia.
Inilah Beberapa Dampak Konflik Russia dan Amerika
Perang Dunia ke-3 atau dijuluki sebagai perang kiamat diprediksi akan terjadi jika Amerika Serikat dan Rusia benar-benar terlibat. Jadi jika konflik antara kedua negara maju ini terus berlanjut, maka tinggal menunggu waktu saja untuk perang kiamat terjadi.
Dikarenakan perang ini memang tidak hanya menimbulkan kehancuran bagi kedua negara, tapi juga seluruh dunia. Berikut sejumlah dampak dari konflik Amerika dan Rusia yang akan ikut dirasakan oleh berbagai negara lainnya:
-
Dunia Akan Banjir Nuklir
Rusia dan Amerika Serikat merupakan dua negara super power yang sama-sama memiliki ribuan hulu ledak nuklir meskipun pelucutan senjata nuklir sudah terjadi. Sesuai dengan catatan dari Eugene Chow, di awal tahun 2023 Amerika Serikat telah memiliki stok rudal balistik dengan kode ICMB AS-448-aktif yang pada dasarnya ditujukan untuk Rusia, dan Rusia pun kemungkinan memiliki hal yang sama.
– Menurut laporan dari berbagai situs berita online Amerika, negara adidaya ini telah memiliki setidaknya 7.700 hulu ledak nuklir yang siap untuk digunakan.
– Ada juga pesawat terbang, kapal selam, dan ribuan senjata lain yang menunggu dibongkar dan dipergunakan.
– Sementara itu, Rusia juga memiliki sekitar 8.500 hulu ledak yang siap digunakan kapan saja.
– Negara lain yang juga diketahui memiliki hulu ledak adalah China dengan jumlah 250, Inggris 225, dan Prancis 300.Sudah terlihat jelas bahwa Amerika dan Rusia memiliki jumlah hulu ledak terbanyak di dunia, sehingga jika konflik antar keduanya semakin memanas maka ada kemungkinan bahwa dunia akan dibanjiri oleh nuklir dan kiamat bisa terjadi.
Terkait perang nuklir ini sudah secara terang-terangan disampaikan oleh pejabat Rusia, yaitu wakil menteri luar negeri yang bernama Sergei Ryabkov.Menurutnya, resiko perang nuklir yang menjadi salah satu dampak dari konflik Rusia vs Amerika saat ini berada di level paling tinggi selama beberapa dekade terakhir. Artinya, risiko ini memang bukan berita hoax belaka.
-
Perang Konvensional di Eropa Timur
Dampak lain dari perseteruan Amerika dan Rusia adalah terjadinya perang konvensional di kawasan Eropa Timur. Jadi jika situasi terus memanas, maka perang akan terus meluas hingga kawasan Polandia bahkan Skandinavia. Hal ini karena kedua negara yang merupakan anggota NATO.
Dinamika pertama terkait hal ini adalah Rusia yang unggul di lapangan karena memiliki Angkatan Laut sebagai basisnya. Kemudian titik awal besar lainnya adalah Amerika Serikat dan para sekutu NATO melakukan pengepungan pada Rusia secara efektif.
Diketahui bahwa Amerika memiliki sekitar 598 fasilitas militer di 40 negara, serta sebanyak 4.461 pangkalan militer di wilayah Amerika. Amerika juga diketahui memiliki pangkalan militer di Qatar dan atol Diego Garcia yang lokasinya di selatan Rusia.
-
Perang Proksi Terus Berlanjut
Dampak luar biasa lainnya dari konflik Russia dan Amerika adalah terjadinya serangkaian perang proksi, dan diketahui yang terbesar terjadi di Vietnam hingga Afghanistan.
Pada kasus ini, sepertinya Amerika memberi dukungan dana kepada pasukan Ukraina untuk ikut melawan tentara Rusia agar orang-orang Rusia angkat kaki dari wilayah Ukraina.Jika NATO dan Amerika memang benar mendukung Ukraina, maka diperkirakan bahwa Rusia akan mengucurkan dana untuk gerakan separatis pro-Moskow yang ada di Ukraina agar ikut membelanya.
Sumber lain menyebutkan bahwa Amerika Serikat membantu Mujahidin untuk mengalahkan Uni Soviet di Afghanistan, sementara Rusia telah membantu negara Vietnam dalam mengalahkan pasukan Amerika di Asia Tenggara. Jika pola ini diberlakukan, maka Ukraina akan menjadi medan perang.
Hubungan Rusia-Amerika Serikat
Sebenarnya, Amerika dan Rusia selama ini telah berupaya untuk mempertahankan hubungan yang signifikan dan strategis secara global. Sebab keduanya memiliki kepentingan yang sama dalam hal keamanan nuklir, eksplorasi ruang angkasa, nonproliferasi, dan kontra terorisme.
Hubungan keduanya terasa hangat ketika Rusia dipimpin oleh presiden Boris Yeltsin pada tahun 1991-1999. Namun saat terjadi pengeboman NATO pada 1999 di Yugoslavia, hubungan kedua negara menjadi tidak baik.
Sejak Vladimir Putin menduduki kursi presiden Rusia pada tahun 2012, hubungannya dengan Amerika sempat mendingin karena intervensi militer Rusia di Ukraina dan aneksasi Rusia atas Krimea.
Semakin membaik lagi karena adanya campur tangan Rusia pada pemilihan Amerika di tahun 2016 dan 2020 serta intervensi militer Rusia pada Perang Saudara Suriah. Tapi pada 2022, terjadi invasi Rusia ke Ukraina dan perang dingin pun terjadi.
Sekarang sudah tahu kan mengapa Konflik Russia dan Amerika menjadi sorotan dunia? Ya, sebab konflik ini dapat mengantarkan dunia pada titik kiamat.