
RI Resmi Gabung BRICS, Pilihan yang Baik ataukah Sebaliknya?
RI resmi gabung BRICS sejak hari Senin, 6 Agustus 2025 sebagai anggota penuh. Informasi secara resmi ini diumumkan langsung oleh Brasil sebagai ketua BRICS pada tahun 2025.
Bergabungnya Indonesia ke BRICS berhasil menarik perhatian publik, ada yang menganggap baik dan juga sebaliknya. Yuk pahami sisi positif dan sebaliknya setelah RI resmi bergabung dengan BRICS melalui pembahasan berikut.
5 Sisi Positif RI Resmi Gabung BRICS
Blok ekonomi BRICS didirikan oleh Brasil, Rusia, India, China, serta Afrika Selatan. Beberapa waktu lalu, Indonesia masih menjadi mitra, namun sekarang sudah resmi bergabung jadi anggota penuh.
1. Lepas dari Pasar Tradisional
Kabar RI resmi gabung BRICS memiliki sisi positif untuk Indonesia bisa melepaskan diri dari pasar tradisional. Di sini, maksud pasar tradisional adalah Amerika Serikat dan Eropa yang memiliki blok sendiri.
Perekonomian Eropa sebenarnya kurang cocok dengan kebijakan ekspor dari Indonesia yang sering memunculkan perselisihan dalam perdagangan global. Salah satu contohnya hambatan EUDR pada komoditas kelapa sawit.
Apalagi Presiden RI menunjukkan kepercayaan kepada sawit lokal yang jadi pertimbangan untuk pasar alternatif. Berkoalisi dengan forum ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan, tetapi bukan jaminan penuh.
2. Akses Pasar yang Luas
Bergabung dengan blok tersebut membawa keuntungan lain terutama dalam memperluas akses ke pasar global. Karena total populasi 11 negara anggota forum mencapai 3,5 miliar jiwa atau 42% total populasi dunia.
3. Menguatkan Kerja Sama
RI resmi gabung BRICS berdampak positif bagi pemerintahan untuk bekerja sama dengan Selatan-Selatan. Hal ini tentu saja menjadi upaya untuk mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi Barat atau lebih dikenal Eropa.
4. Memperoleh Alternatif Pendanaan
Memilih bergabung dengan blok ekonomi ini, sisi positif lain adalah berkesempatan memperoleh alternatif pendanaan untuk pembangunan infrastruktur tanah air. Mega proyek di Indonesia dapat didukung oleh New Development Bank (NDB).
5. Menguatkan Posisi Indonesia di Mata Dunia
Pilihan RI menjadi bagian anggota penuh akan menguatkan posisi tawar yang lebih kuat di mata dunia. Negara Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam tata kelola ekonomi secara global.
Namun, RI resmi gabung BRICS juga memberikan efek sebaliknya yang terus membayangi Indonesia. Agar tidak melihat dari satu sisi saja, yuk simak efek buntung tanah air setelah jadi anggota.
4 Risiko Usai Indonesia Jadi Anggota Penuh di Forum BRICS
Forum tersebut kini beranggotakan 11 negara, salah satunya adalah Indonesia. Setelah bergabung, ternyata tidak hanya menawarkan keuntungan, tetapi juga ada risiko buntung yang membayangi Indonesia selama jadi anggota ke depannya.
1. Potensi Ketegangan Geopolitik
Bergabungnya RI bersama forum tersebut memunculkan potensi ketegangan di sektor geopolitik. Sebab persaingan antara Amerika Serikat dan China semakin intensif, terlebih setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden AS.
RI resmi gabung BRICS harus siap menanggung risiko ketegangan tersebut dengan cara menjaga keseimbangan hubungan diplomatik. Indonesia harus bisa menghindar dari tekanan negara-negara yang ada di benua Eropa.
2. Kepentingan Ekonomi Berbeda-beda
Setiap anggota forum memiliki kepentingan ekonomi berbeda-beda sehingga dapat menjadi penghambat dalam mengambil keputusan. Apabila ini terjadi, tentu bangsa Indonesia perlu menerapkan kebijakan bebas aktif secara terus menerus.
Selain itu juga diperlukan bagi bangsa Indonesia membangun erat hubungan dengan negara-negara lain sebagai anggota forum. Upaya ini dilakukan dengan tujuan memperkecil risiko terjadinya sisi negatif selama jadi anggota penuh.
3. Bukan Jaminan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Informasi RI resmi gabung BRICS tentu saja bukan jadi jaminan bagi Indonesia bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi jadi 8%. Karena perekonomian RI bergantung pada konsumsi domestik, kegiatan ekspor tidak banyak berpengaruh.
Walaupun bukan jaminan pertumbuhan ekonomi 8%, tetapi target ini tetap ada. Adapun beberapa alasan mengapa tanah air memilih bergabung dengan forum tersebut, yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah.
Alasan Indonesia Mau Gabung BRICS
Bergabung dengan forum ekonomi yang beranggotakan lebih dari seperempat populasi dunia menimbulkan sisi positif dan sebaliknya. Akan tetapi, ada alasan utama mengapa RI bergabung BRICS, berikut kami beberkan secara lengkap.
Pertama, sudah pasti dengan bergabungnya RI ke forum tersebut akan memperluas kesempatan ikut berpengaruh dalam membuat kebijakan internasional. Keberadaan ekonomi Indonesia jadi disorot oleh dunia sekaligus bisa berperan membuat kebijakan.
RI resmi gabung BRICS karena platform ini dikenal mendukung keseimbangan global secara adil dengan memberikan suara kepada negara berkembang. Jadi, negara berkembang dapat bersuara mengenai perubahan iklim hingga reformasi perekonomian.
Alasan lain adalah keinginan bekerja sama dengan penguasa ekonomi dunia, yakni China dan Rusia. Tentu saja RI dapat bekerja sama dalam berbagai bidang seperti teknologi, ekonomi, hingga pembangunan infrastruktur.
Baik sisi positif atau sebaliknya akan menjadi risiko yang sudah diambil oleh Indonesia. RI resmi gabung BRICS diharapkan membawa dampak positif pula untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik tanah air.