Mengenal Partai Komunis China Sejarah Awal Mula Berdirinya
5 mins read

Mengenal Partai Komunis China Sejarah Awal Mula Berdirinya

Partai Komunis China (PKC) didirikan di Shanghai pada tanggal 23 Juli 1921 oleh Chen Duxiu dan Li Dazhao. Kedua tokoh ini adalah intelektual aktivis politik memainkan peran penting dalam pembentukan mendapatkan dukungan dari Biro Timur Jauh Partai Komunis Uni Soviet. Sejak awal PKC menjalin hubungan erat dengan Partai Komunis Uni Soviet. Dukungan dan bantuan dari Uni Soviet, baik dalam bentuk ideologi maupun material, membantu perkembangan awal dan memengaruhi arah ideologis.

Setelah didirikan partai Komunis China mengalami pertumbuhan yang cepat. Berhasil memobilisasi dukungan di kalangan petani dan buruh, serta membangun struktur organisasi yang kuat seluruh wilayah China. Memainkan peran kunci dalam Perang Saudara Tiongkok melawan Partai Kuomintang (KMT). Dengan strategi militer dan politik efektif, berhasil mengusir KMT dari China daratan pada tahun 1949, membentuk Republik Rakyat Tiongkok.

Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di bawah kepemimpinan PKC. Mao, sebagai pemimpin utama menjadi pemimpin tertinggi Republik Rakyat Tiongkok memegang kendali penuh atas negara selama bertahun-tahun. Setelah berkuasa, PKC melakukan upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Ini melibatkan reformasi agraria, nasionalisasi industri, transformasi ekonomi serta sosial secara menyeluruh sesuai dengan prinsip-prinsip komunis. Partai Komunis China membawahi delapan partai kecil bersama-sama membentuk front persatuan. PKC memegang kendali penuh dalam front persatuan lebih bersifat simbolis menjadi kekuatan dominan dalam politik Tiongkok.

Sejarah Berdirinya Partai Komunis China melalui Periode Awal Pembentukan Kekuasaan

Selama periode awalnya Partai Komunis China sangat dipengaruhi oleh Komunis Internasional Moskow oleh Vladimir Lenin. PKC mengikuti pedoman, ideologi, dan taktik ditetapkan oleh Moskow, mencerminkan hubungan erat antara gerakan komunis di China dengan Uni Soviet. Dalam tiga tahun pertamanya menghadapi tantangan besar dan pertumbuhannya lambat.

Jumlah anggotanya sangat terbatas, dengan hanya 59 anggota pada Juli 1921 serta pertumbuhan terbatas pada tahun-tahun berikutnya. Untuk meningkatkan jumlah anggota mendukung misi politik reunifikasi dengan Partai Nasionalis (Guomindang atau KMT). Beberapa kader bahkan menyusup ke dalam Partai Nasionalis serta merekrut anggota baru.

Pada tahun 1927, ketegangan antara PKC dan Partai Nasionalis mencapai puncaknya, serta perang saudara antara kedua pihak dimulai. Perang saudara ini berlangsung hingga tahun 1949 memainkan peran penting dalam membentuk nasib politik China.

Selama perang saudara, kedua pihak mendapatkan dukungan dari negara asing. Amerika Serikat mendukung Partai Nasionalis dengan bantuan militer dan ekonomi, sementara Uni Soviet memberikan dukungan lengkap kepada PKC menyediakan persenjataan bahan baku militer.

Periode Sejarah Perang Saudara China dalam Pembentukan Kekuasaan Komunis

Pada 15 Juli 1927, terjadi peristiwa yang dikenal sebagai Teror Putih, di mana Partai Nasionalis China Kuomintang menyerang Partai Komunis China. Serangan ini menyebabkan pemisahan antara keduanya menjadi pemicu utama terjadinya Perang SaudaraTiongkok. Sebagai respons terhadap serangan Kuomintang mendirikan Tentara Merah, sebuah pasukan revolusioner terdiri dari petani dan pekerja.

Tentara Merah menjadi kekuatan militer utama selama Perang Saudara Tiongkok serta memainkan peran sentral melawan pasukan Kuomintang. Pasca Teror Putih, China terbagi menjadi dua kekuatan besar, yaitu kekuatan PKC serta kekuatan Kuomintang. Kedua kekuatan ini bersaing untuk memegang kendali atas negara, memunculkan situasi konflik politik serta militer berkepanjangan.

Perang Saudara China ditandai oleh pertempuran yang sengit dan perpindahan kekuasaan antara PKC dan Kuomintang. Kedua pihak saling merebut kendali atas wilayah-wilayah strategis, memicu konflik berskala besar di seluruh penjuru negeri. Tentara Merah yang dibentuk oleh PKC memainkan peran penting dalam keberhasilan PKC dalam Perang Saudara.

Pasukan ini terlatih dengan baik dan mampu mengatasi tantangan dari pasukan Kuomintang, memberikan keunggulan militer bagi PKC. Perang Saudara China tidak hanya melibatkan konflik internal, tetapi juga melibatkan campur tangan asing. Amerika Serikat, misalnya, memberikan dukungan kepada Kuomintang, sementara Uni Soviet mendukung PKC.

Revolusi Partai Komunis China Dipimpin Mao Zedong pada Tahun 1945

Pada tahun 1945, Mao Zedong menjadi Ketua partai awalnya memimpin Tentara Merah dan berperan penting dalam perang gerilya. Kepemimpinan Mao Zedong memainkan peran kunci dalam mengarahkan Revolusi Komunis. Revolusi Komunis Tiongkok menjadi babak kedua dari perang saudara.

Terjadi antara pasukan komunis yang dipimpin oleh Mao Zedong dan pasukan nasionalis oleh Chiang Kai-shek memainkan peran besar dalam pembentukan Tiongkok modern. Pada awalnya, pasukan nasionalis memiliki keunggulan dalam berbagai aspek seperti persenjataan, wilayah, populasi, dan dukungan internasional. Namun, keunggulan ini tidak cukup untuk mengatasi taktik gerilya oleh Tentara Merah kepemimpinan Mao Zedong.

Salah satu kunci keberhasilan revolusi adalah penerapan taktik gerilya oleh Tentara Merah. Mao Zedong menggunakan strategi ini dengan memanfaatkan kondisi geografis Tiongkok beragam untuk menghindari pertempuran langsung memperoleh dukungan dari rakyat desa. Komunis memperoleh dukungan luas dari rakyat pedesaan dengan melancarkan reforma agraria.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan tanah dan mendistribusikan tanah kepada petani miskin membantu memperoleh dukungan rakyat lebih luas. Mao Zedong menjadi pemimpin utama Republik Rakyat Tiongkok ditandai dengan serangkaian kampanye sosial dan ekonomi. Dampak besar terhadap masyarakat dan ekonomi Tiongkok, menyebabkan kelaparan dan penderitaan massal sejarah kelam dari Partai Komunis China.