
Fakta Menarik Setelah Israel Tolak Solusi Dua Negara
Saat ini pemimpin dan pemerintahan sejumlah negara dunia kembali menyuarakan solusi dua negara sebagai salah satu bentuk dorongan penyelesaian konflik Palestina. Menurut kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Joseph borrel, Israel tidak akan dapat membangun perdamaian jika hanya menggunakan cara militer.
Borrel bersikeras untuk mengeluarkan solusi untuk dua negara agar bisa menyelesaikan konflik Israel dengan Palestina setelah perang di jalur Gaza berakhir. Namun berkali-kali juga perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap memberikan penolakan tegas atas solusi yang didorong oleh banyak negara tersebut.
Fakta Menarik Solusi Dua Negara
Sederhananya solusi di dua negara merupakan pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel dengan harapan untuk bisa mengakhiri konflik berkepanjangan antara dua negara tersebut. Nantinya jika perjanjian ini dapat terlaksana maka akan ada dua negara di lokasi antara sungai Yordan dan Laut Tengah yang menjadi titik konflik antara Israel dan Palestina.
Sebenarnya solusi yang mendapat dorongan dari Uni Eropa ini sudah memiliki sejarah panjang namun terus mendapat penolakan dari kedua belah pihak. Seiring dengan semakin panasnya konflik di Israel dan Palestina beberapa negara dan organisasi dunia kembali menggaungkan solusi perdamaian tersebut.
Namun dalam pernyataan terbarunya Benjamin, Perdana Menteri Israel tetap memberikan penolakan tegas atas desakan dari pihak internasional untuk pelaksanaan solusi dua negara. Berikut ini beberapa fakta menarik setelah perdana menteri Israel memberikan penolakan solusi tersebut.
-
Mendapat Desakan dari Uni Eropa
Seperti disebutkan sebelumnya kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Joseph Borrel mendorong dan mendesak Israel agar bisa melaksanakan solusi penyelesaian konflik dengan Palestina. Menurut Borrel cara-cara militer ini tidak bisa mendapatkan apa yang Israel inginkan dan pastinya akan menimbulkan kekacauan baru memicu kekhawatiran konflik yang lebih luas.
-
Inggris Menyatakan Kekecewaannya Kepada Israel
Perdana menteri Inggris Rishi Sunak juga menanggapi penolakan Benjamin Netanyahu dalam solusi dua negara tersebut London kembali menegaskan dukungannya pada solusi untuk kedua negara itu agar bisa segera menyelesaikan konflik Israel dan Palestina menghindari kekacauan yang semakin besar.
Menurut Rishi Sunak, solusi untuk kedua negara ini sangat penting agar negara Palestina bisa hidup aman dan berdaulat berdampingan dengan Israel. Perjanjian ini merupakan solusi terbaik untuk bisa mendapatkan jalan menuju perdamaian abadi Israel dan Palestina yang damai dan terjamin.
-
Solusi Dua Negara Mendapat Dukungan Dari Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga memberikan dukungan atas pembentukan negara Palestina yang merdeka di masa depan tertuang dalam solusi untuk dua negara tersebut. Padahal saat ini Amerika Serikat merupakan sekutu utama Israel dalam melakukan serangan dan gerakan-gerakan militernya di atas tanah Palestina.
Walaupun begitu Benjamin tetap menegaskan Israel tidak akan berkompromi atas kontrol keamanan penuh Israel dalam wilayah sebelah barat sungai Yordan. Apalagi saat ini Israel memang sudah mendapatkan hampir seluruh wilayah bagian Palestina tidak akan mudah untuk melepaskan invasi tersebut.
Bahkan sebelumnya Joe Biden juga sempat mengatakan bahwa dirinya optimis Benjamin Netanyahu bisa menerima seruan AS dan negara-negara lain untuk mempertimbangkan pendirian negara Palestina merdeka. Menurut Joe Biden, Palestina mempunyai hak untuk hidup dalam negara merdeka yang damai dan aman dan pihaknya sedang mengusahakan hal tersebut.
-
Sejarah Panjang Solusi Dua Negara
Sebenarnya solusi untuk membuat negara Israel dan Palestina berdampingan ini sudah ada dan diusulkan sejak lama tepatnya dalam Perjanjian Oslo tahun 1993. Namun sejak saat itu bukan hanya Israel saja yang memberikan penolakan tapi negara-negara Arab dan mayoritas Arab yang berada di wilayah Palestina juga memberikan penolakan.
Karena saat itu menurut kontrol internasional pembagian wilayah Palestina dan Israel sama sekali tidak merata dan tidak adil menurut mayoritas Arab di Palestina, kebanyakan diberikan untuk Israel. Namun saat ini karena Israel sudah melakukan invasi hampir ke seluruh wilayah Palestina solusi dua negara juga sulit terlaksana karena Israel tidak bisa memberikan sepenuhnya wilayah kekuasaan mereka.
-
KTT Gerakan Non-Blok Mengecam Israel Atas Penolakannya
Para kepala negara yang tergabung dalam gerakan non-blok juga secara resmi menyebut bahwa agresi militer Israel merupakan hal ilegal dan mengutuk serangan kepada warga sipil Palestina. KTT gerakan non-blok mengecam Israel dan mendorong dapat terlaksananya solusi antara Israel dan Palestina memberikan kemerdekaan kepada Palestina.
Hingga saat ini Israel tetap melaksanakan serangan perang sipil antara militer Israel dengan kelompok perjuangan Hamas di Palestina. Menurut informasi terbaru Israel menelan kekalahan yang cukup besar dengan kehilangan dua puluhan prajuritnya setelah terjadi penyerangan dari Hamas.
Setelah mendapatkan dukungan dari Joe Biden sebagai sekutu utama Israel, diharapkan Palestina bisa mencepatkan segera kemerdekaan mereka. Walaupun mungkin nantinya Palestina tidak bisa mendapatkan wilayah yang banyak namun keamanan dan kedamaian menjadi hal utama dalam pelaksanaan solusi dua negara tersebut.